Invalid Date
Dilihat 0 kali
Talakar merupakan salah satu Kabupaten di Sulawesi Selatan yang lokasinya dekat dengan Makassar. Kota satu ini dekat dengan pesisir sehingga memiliki beberapa pantai yang menawan. Wisata pantai di Talakar bahkan seperti magnet yang menarik wisatawan. Ketika anda mengunjungi Talakar atau akan berlibur, tak ada salahnya wisata sejarah. Di Talakar terdapat situs peninggalan sejarah yang dikenal dengan Benteng Sanrobone. Selengkapnya simak ulasan berikut.
Menjelajah uang Waktu Benteng Sanrobone di Talakar
Wisata sejarah juga menjadi salah wisata yang sangat menarik. Dengan mengunjungi tempat bersejarah, tak hanya seru namun juga menambah pengetahuan. Fan Sanrobone atau Benteng Sanrobone merupakan benteng peninggalan kerajaan Sanrobone. Lokasinya di sebelah selatan Makassar, dan masuk dalam wilayah Takalar. Seperti halnya benteng pertahanan di Gowa, benteng satu ini juga dibuat batu bata merah yang masih bisa dilihat hingga kini.
Sebelum mengetahui lebih dalam tentang situs sejarah ini, ada baiknya jika sedikit membahas tentang kerajaannya. Kerajaan Sanrobone didirikan Karaeng Panca Belong atau yang juga dikenal dengan Karampang Cambelong. Seperti yang tertulis dalam sebuah catatan bertajuk Lontara Patturioloanga ri Sanrobone, Karaeng Panca Belong merupakan orang pertama yang menjadikan daerah Sanrobone sebagai daerah pemukiman.
Kerajaan ini awalnya merupakan kerajaan yang berdiri sendiri, hingga kemudian menjadi Kerajaan Palili. Kerjaan Palili sendiri merupakan sebutan untuk kerajaan yang menjadi pengikut dari Kerajaan Gowa. Sisa sisa kemegahan dari kerajaan ini, masih bisa terlihat hingga kini. Menginjakkan kaki di bagian dari sejarah ini, maka anda bisa berangan angan bagaimana dahulu rupa dari Kerajaan dan juga peradaban yang ada di Sulawesi Selatan saat itu.
Walaupun kini, hanya tersisa jejaknya dalam bongkahan batu merah. Benteng Sanrobone menjadi situs yang menjadi Situs Cagar Budaya. Saat anda melihatnya langsung, mungkin hanyalah sisa bebatuan yang tak tersusun tuntas. Diperkirakan benteng ini memiliki ketebalan hingga 5 meter. Dan panjang hingga 20 sampai 30 meter, jik dihitung dengan garis keliling luasnya bisa mencapai 23 Ha. Sebuah benteng yang begitu megah di masanya.
Sisa tembok yang merupakan bekas benteng ini menjadi ikon bagi Sanrobone. Kemudian terdapat juga rumah adat Baruga, menurut keterangan Warga setempat rumah adat tersebut digunakan menyambut tamu penting. Benteng Sanrobone ini memang terlihat kokoh, namun ternyata robohnya juga ketika meriam Belanda menjadikannya sasaran. Dimana keruntuhan benteng ini terjadi ketika Kerajaan Gowa kalah dari VOC di tahun 1667.
Benteng Sanrobone runtuh bersamaan dengan benteng Opu serta bebrapa benteng lainnya. Perataan benteng ini dilakukan oleh Cornelis Speelman yang merupakan Jenderal pasukan VOC di perang Makassar. Terdapat 14 benteng yang menjadi bagian dari kerajaan Gowa dan Tallo. Dan benteng yang masih utuh adalah Benteng Pannyua. Dan kompleks benteng ini semakin hancur berkat masa pemberontakan DI/TII.
Dimana pada tahun 1956, kerajaan dibakar oleh pemberontak. Semuanya dipicu karena Raja Sanrobone yang ke 23 yaitu Mallombasi Daeng Kilo, lebih memihak pada NKRI. Akibat peristiwa tersebut, semua catatan sejarah juga barang kerajaan ludes tak tersisa. Menyisakan tungku besar yang dibuat dari batu bata dan juga tingan pemancing untuk upacara. Hanya itu saja yang tersisa, mungkin anda bisa membayangkan sekilas kejadian masa itu.
Sumber: https://www.celebes.co/benteng-sanrobone-takalar
Bagikan:
Desa Laikang
Kecamatan Laikang
Kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini